Waspada! 18 Titik Panas Terdeteksi di Kabupaten Banjar, Masyarakat Diajak Bersinergi Cegah Karhutla
Banjar- kembali menjadi sorotan akibat ancaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla). Hari ini, Waspada 18 titik panas terdeteksi di wilayah Banjar ini, menandakan potensi bahaya yang harus diwaspadai Karhutla oleh seluruh lapisan masyarakat.

Baca Juga : Harga Emas Antam Naik Rp 12.000 per Gram Hari Ini! Cek Daftar Lengkapnya
18 Titik Panas Tersebar di Dua Kecamatan
Berdasarkan laporan Plt. Kepala Pelaksana BPBD Banjar, Yayan Daryanto, kepada Pusdalops Banjar, terpantau dua hotspot di Kecamatan Mataraman (Desa Bawahan Selan) dan 16 hotspot di Kecamatan Cintapuri Darussalam (Desa Alalak Padang).
Polres Banjar Tingkatkan Kewaspadaan dan Penegakan Hukum
Merespons kondisi ini, Polres Banjar meneruskan maklumat dari Polda Kalimantan Selatan (Nomor: MAK/3/V/2025) tentang penegakan hukum terhadap pelaku pembakaran hutan dan lahan.
Daerah Rawan Karhutla di Kabupaten Banjar
Beberapa wilayah di Kabupaten Banjar memiliki tingkat kerawanan tinggi terhadap Karhutla, terutama di daerah dengan lahan gambut dan semak belukar, seperti:
-
Kecamatan Sungai Pinang
-
Karang Intan
-
Martapura Timur & Barat
-
Sungai Tabuk
-
Gambut
Peran Aktif Masyarakat dalam Pencegahan Karhutla
Kapolres Banjar mengimbau masyarakat untuk:
-
Tidak membakar hutan/lahan, baik untuk membuka lahan maupun alasan lainnya.
-
Melaporkan aktivitas mencurigakan seperti pembakaran liar ke Polres Banjar atau call center 110.
-
Berpartisipasi dalam patroli pencegahan bersama BPBD, Manggala Agni, Damkar, dan komunitas peduli api.
“Kolaborasi antara pemerintah, aparat, dan masyarakat adalah kunci utama mencegah Karhutla. Mari bersama-sama menjaga lingkungan demi masa depan yang lebih baik,” pesan AKBP Dr. Fadli.
Upaya Penguatan Patroli dan Deteksi Dini
Polres Banjar bersama instansi terkait terus meningkatkan pengawasan dan patroli di titik-titik rawan. Kabupaten Banjar adalah warisan berharga yang harus dilindungi. Setiap masyarakat memiliki peran vital dalam mencegah Karhutla. Laporkan pembakaran, ikuti himbauan pemerintah, dan sebarkan kesadaran akan bahaya Karhutla.
Kabupaten Banjar Siaga Karhutla: Kolaborasi Masyarakat dan Aparat Kunci Pencegahan
Kabupaten Banjar Waspada, masih berstatus siaga kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) setelah terdeteksi 18 titik panas (hotspot) dalam satu hari. Sebagian besar titik api berada di Kecamatan Cintapuri Darussalam, sementara dua lainnya terpantau di Mataraman. Kondisi ini memicu kekhawatiran karena wilayah tersebut memiliki lahan gambut dan semak kering yang mudah terbakar.
Polres Banjar Tingkatkan Pengawasan, Ancaman Hukuman Maksimal
Kapolres Banjar, AKBP Dr. Fadli, menegaskan bahwa pihaknya tidak akan toleransi terhadap pelaku pembakaran hutan dan lahan. Ia mengingatkan bahwa UU Kehutanan dan UU Lingkungan Hidup memberikan sanksi tegas, mulai dari penjara 15 tahun hingga denda Rp15 miliar.
“Kami sudah meningkatkan patroli di titik rawan. Masyarakat juga harus ikut serta melaporkan aktivitas mencurigakan,” tegasnya.
BPBD dan Manggala Agni Siaga Penuh
Selain aparat kepolisian, BPBD Banjar dan tim Manggala Agni juga memperketat pengawasan. “Kami berkoordinasi dengan desa-desa untuk membentuk tim siaga kebakaran. Respons cepat sangat penting agar api tidak meluas,” jelas Plt. Kepala BPBD Banjar, Yayan Daryanto.
Masyarakat Diajak Berperan Aktif
Pencegahan Karhutla tidak hanya bergantung pada pemerintah, tetapi juga peran serta warga.
-
Melaporkan pembakaran liar ke Polres Banjar atau call center 110.
-
Membentuk kelompok pemantau di tingkat RT/RW
“Kami sudah sosialisasi ke desa-desa. Mari bersama jaga lingkungan agar tidak terjadi bencana asap seperti tahun-tahun sebelumnya,” imbau seorang petugas Manggala Agni.
Prediksi Cuaca & Langkah Antisipasi
Berdasarkan data BMKG, musim kemarau di Kalimantan Selatan masih akan berlanjut beberapa minggu ke depan. Artinya, risiko kebakaran tetap tinggi. Untuk meminimalisir dampak, Pemkab Banjar akan memperbanyak embung dan titik air di daerah rawan.
Aksi Nyata Lebih Efektif daripada Penanganan Darurat
Mencegah Karhutla jauh lebih baik daripada memadamkan api yang sudah membesar. Kesadaran kolektif menjadi kunci utama melindungi Banjar dari ancaman asap dan kerusakan lingkungan.